Sabtu, 02 Januari 2016

JENIS-JENIS PENELITIAN PENDIDIKAN

JENIS-JENIS PENELITIAN PENDIDIKAN
A.    Penelitian Deskriptif
1.      Pengertian Penelitian Deskriptif
Menurut Hidayat Syah Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang digunakan untuk menemukan pengetahuan yang seluas-luasnya terhadap objek penelitian pada suatu masa tertentu. Sukmadinata (2006:72) menjelaskan  Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya.
Penelitian deskriptif menurut Etna Widodo dan Mukhtar (2000) kebanyakan tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, melainkan lebih pada menggambarkan apa adanya suatu gejala, variabel, atau keadaan. Namun demikian, tidak berarti semua penelitian deskriptif tidak menggunakan hipotesis. Penggunaan hipotesis dalam penelitian deskriptif bukan dimaksudkan untuk diuji melainkan bagaimana berusaha menemukan sesuatu yang berarti sebagai alternatif dalam mengatasi masalah penelitian melalui prosedur ilmiah.
Penelitian deskriptif tidak hanya terbatas pada masalah pengumpulan dan penyusunan data, tapi juga meliputi analisis dan interpretasi tentang arti data tersebut. Oleh karena itu, penelitian deskriptif mungkin saja mengambil bentuk penelitian komparatif, yaitu suatu penelitian yang membandingkan satu fenomena atau gejala dengan fenomena atau gejala lain, atau dalam bentuk studi kuantitatif dengan mengadakan klasifikasi, penilaian, menetapkan standar, dan hubungan kedudukan satu unsur dengan unsur yang lain.
Contoh permasalahan penelitian yang tergolong penelitian deskriptif seperti :“Bagaimanakah gambaran kebiaasaan membaca di kalangan mahasiswa?”, “ Bagaimanakah gambaran jumlah putus sekolah di tingkat sekolah dasar?”, “Bagaimanakah gambaran pelaksanaan sistem kredit semester di perguruan tinggi?”.

Ø  Penelitian memiliki karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Memusatkan penyelidikan pada pemecahan masalah aktual atau masalah yang dihadapi pada masa sekarang.
2.      Data yang telah dikumpulkan disusun dan dijelaskan, kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analitik.
3.      Menjelaskan setiap langkah penelitian secara rinci.
4.      Menjelaskan prosedur pengumpulan datanya.
5.      Memberi alasan yang kuat mengapa peneliti menggunakan teknik tertentu dan bukan teknik lainnya.

Ø  Penelitian deskriptif memiliki keunikan sebagai berikut :
1.      Penelitian deskriptif menggunakan kuesioner dan wawancara, seringkali memperoleh responden yang sangat sedikit, akibatnya bias dalam membuat kesimpulan.
2.      Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, kadangkala dalam pengumpulan data tidak memperoleh data yang memadai.
3.      Penelitian deskriptif juga memerlukan permasalahan yang harus diidentifikasi dan dirumuskan secara jelas, agar di lapangan peneliti tidak mengalami kesulitan dalam menjaring data yang diperlukan.

2.      Jenis-jenis Penelitian Deskriptif

Furchan (2004) menjelaskan, beberapa jenis penelitian deskriptif, yaitu;
a.       Studi kasus
Yaitu suatu penyelidikan intensif tentang individu, dan atau unit sosial yang dilakukan secara mendalam dengan menemukan semua variabel penting tentang perkembangan individu atau unit sosial yang diteliti. Dalam penelitian ini dimungkinkan ditemukannya hal-hal tak terduga kemudian dapat digunakan untuk membuat hipotesis.
b.      Survei
Studi jenis ini merupakan studi pengumpulan data yang relatif terbatas dari kasus-kasus yang relatif besar jumlahnya. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi tentang variabel dan bukan tentang individu.
c.       Studi perkembangan
Studi ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh informasi yang dapat dipercaya bagaimana sifat-sifat anak pada berbagai usia, bagaimana perbedaan mereka dalam tingkatan-tingkatan usia itu, serta bagaimana mereka tumbuh dan berkembang. Hal ini biasanya dilakukan dengan metode longitudinal dan metode cross-sectional.
d.      Studi tindak lanjut
Yakni studi yang menyelidiki perkembangan subyek setelah diberi perlakukan atau kondisi tertentu atau mengalami kondisi tertentu.
e.       Analisis dokumenter
Studi ini sering juga disebut analisis isi yang juga dapat digunakan untuk menyelidiki variabel sosiologis dan psikologis.
f.       Analisis kecenderungan
Yakni analisis yang dugunakan untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang dengan memperhatikan kecenderungan-kecenderungan yang terjadi.
g.      Studi korelasi
Yaitu jenis penelitian deskriptif yang bertujuan menetapkan besarnya hubungan antar variabel yang diteliti.

3.          Langkah-langkah Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif mempunyai langkah-langkah penting sebagai berikut :
a.       Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode deskriptif.
b.      Membatasi dan merumuskan permasalahn secara jelas.
c.       Menetukan tujuan dan manfaat penelitian.
d.      Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.
e.       Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis penelitian.
f.       Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini menetukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen pengumpul data, dan menganalisis data.
g.      Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistika yang relevan.
h.      Membuat laporan penelitian.

B.     Penelitian Ex Post Facto
1.      Pengertian Penelitian Ex Post Facto
Penelitian ex post facto merupakan penelitian yang bertujuan menemukan penyebab yang memungkinkan perubahan perilaku, gejala atau fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-hal yang menyebabkan perubahan pada variable bebas yang secara keseluruhan sudah terjadi. Penelitian ex post facto menggunakan variable bebas atribut. Variable disebut variable atribut apabila peneliti tidak dapat menentukan responden secara bebas artinya responden tersebut telah ada sebelum penelitian tersebut.

2.      Karakteristik Penelitian Ex Post Facto

Penelitian ex post facto memiliki beberapa karakteristik yaitu:
a.       Data diperoleh setelah suatu peristiwa telah terjadi.
b.      Penelitian ex post facto dilakukan apabila penelitian eksperimen tidak dapat dilakukan karena beberapa hal yakni:
·         Jika tidak mungkin memilih, mengontrol, dan memanipulasi faktor-faktor yang diperlukan untuk meneliti hubungan sebab akibat secara langsung
·         Jika control semua variable kecuali independent tunggal, tidak realistik, dan artificial, mencegah interaksi yang normal dengan variable lain yang mempengaruhi.
·         Jika kontrol secara laboratori untuk beberapa tujuan tidak praktis, dari segi biaya dan etik dipertanyakan.
Metode penelitian Ex Post Facto juga seperti metode penelitian pada umumnya yakni memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, menurut Ritz (Emsir, 2009) beberapa kelebihan dan kelemahan penelitian Ex Post Facto adalah sebagai berikut:
Ø  Kelebihan  Metode Penelitian Ex Post Facto
a.       Penelitian Ex Post Facto akan menghasilkan informasi yang bermanfaat mengenai hakikat suatu fenomena.
b.      Memperbaiki teknik, metode statistik, dan desain dengan pengontrolan fitur-fitur secara parsial.
c.       Penelitian Ex Post Facto merupakan metode penelitian yang layak dalam banyak hal bila metode eksperimental tidak dimungkinkan untuk dilakukan karena tidak memungkinkan untuk memilih, mengontrol, dan memanipulasi variabel untuk studi hubungan sebab akibat (kausal) secara langsung.

Ø  Kekurangan metode penelitian Ex Post Facto

a.       Kesulitan dalam menentukan faktor penyebab yang relevan.
b.      Kelemahan utama dari suatu desain penelitian Ex Post Facto adalah tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas.Sulit                    
c.       menentukan sebab dan akibat apabila hubungan antara dua variabel telah terungkap.

C.    Penelitian Eksperimen
1.      Pengertian Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen (Experimental Research) yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat (Tuckman, 1982 : 128-156).
Selain itu, Hadi (1985) mendefinisikan penelitian eksperimen sebagai penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti.
Jadi,penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian.
Penelitian eksperimental (eksperimental research), merupakan pendekatan penelitian kualitatif yang paling penuh, dalam arti memenuhi semua persyaratan untuk menguji hubungan sebab-akibat. Penelitian eksperimen memiliki khas, yaitu menguji secara langsung pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain dan menguji hipotesis hubungan sebab-akibat.
Eksperimentasi dimulai dengan mengembangkan hipotesis hubungan sebab akibat antara variabel terikat dan variabel bebasnya. Selanjutnya dilakukan berturut-turut: pengukuran nilai (kualitas) variabel terikatnya (pretest), mengenakan perlakuan (kondisi pengubah nilai) terhadap variabel bebasnya, dan mengukur kembali nilai variabel terikatnya (posttest) untuk melihat ada tidaknya perubahan nilai (kualitas).
Masalah pokok dalam melaksanakan eksperimen adalah menjaga kondisi eksperimen sedemikian sehingga tidak ada faktor lain yang sempat menyertai jalannya eksperimen yang dapat mengacaukan atau mengaburkan pengukuran hasil penelitian (posttest).




Ø  Karakteristik Penelitian Eksperimen adalah sebagai berikut :
a.       Menggunakan kelompok kontrol sebagai garis dasar untuk dibandingkan dengan kelompok yang dikenai perlakuan eksperimental.
b.      Menggunakan sedikitnya dua kelompok
c.       Harus mempertimbangkan kesahihan ke dalam (internal validity).
d.      Harus mempertimbangkan kesahihan keluar (external validity).

Ø  Kelebihan Penelitian Eksperimen
Dalam penelitian eksperimen terdapat keunggulan jika dibandingkan dengan penelitian lainnya.
a.    Ekperimen didesain untuk dapat mengendalikan secara ketat pada variabel-variabel ekstra yang tidak beruhubungan dengan variabel yang sedang di amati.
b.    Penelitian eksperimen memiliki efisiensi yang tinggi. Penelitian eksperimen dapat dilakukan pada populasi yang terbatas, sehingga tidak membutuhkan banyak subyek untuk terlibat dalam proses eksperimen. Suatu eksperimen yang diketahui memiliki pengaruh yang kuat membutuhkan partisipan yang tidak terlalu besar, sehingga akan meringankan kerja eksperimen.

Ø  Kekurangan Penelitian Eksperimen
Sekalipun eksperimen memiliki sejumlah keunggulan dibanding dengan jenis penelitian lainnya, sejumlah kritik juga dialamatkan ke peneltian eksperimen. Kritik dan sekaligus keterbatasan penelitian eksperimen adalah sebagai berikut :
a.    Hasil penelitian eksperimen (khususnya laboraturium) dipandang tidak selalu sejalan dengan lapangan.
b.    Beberapa varibel secara moral atau hukum tidak dapat dimanupalasi, misalnya manipulasi dalam bentuk menghilangkan interaksi sosial secara permanen, merangsang timbulnya perilaku seksual. Contoh-contoh tersebut secara moral tidak dibenarkan dilakukan eksperimen.
c.    Sekalipun secara moral atau legal dapat dilakukan, tetapi secara ekonomi atau teknik pengetahuan tidak memiliki sumber yang memadai. Misalnya efek pemilikan mobil baru pada minat membaca iklan mobil. Tidak mungkin peneliti melakukan random kepada sejumlah subjek dan memberi mobil baru pada penelitian.

















                                                                                                                                              
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2013.Penelitian Deskriptif. http://www.informasipendidikan.com/2013/08/penelitian-deskriptif.html (diakses tanggal: 18 september 2015)
Anonim.2015.Metode Penelitian Ex Post Facto. http://www.penalaran-unm.org/artikel/penelitian/335-metode-penelitian-ex-post-facto.html (diakses tanggal: 18 september 2015)
Anonim.2015.Penelitian Ex Post Facto. https://www.academia.edu/5611973/PENELITIAN_EX_POST_FACTO (diakses tanggal: 18 september 2015)
Anonim.2015.Penelitian Eksperimen Presentasi. https://www.academia.edu/7129368/Penelitian-eksperimen-presentasi (diakses tanggal: 18 september 2015)
Nurlatifah.2014.Penelitian Ex Post Facto. http://nurlatifah247.blogspot.co.id/2014/08/penelitian-ex-post-facto.html (diakses tanggal: 18 september 2015)
Ridwanas.2015.Pengertian Penelitian Deskriptif. http://ridwanaz.com/umum/bahasa/pengertian-penelitian-deskriptif/ (diakses tanggal: 18 september 2015)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar