KATA PENGANTAR
Puji dan syukur pada Tuhan atas segala berkat dan kesempatan
yang masih Tuhan sediakan bagi kelompok kami sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas kelompok kami yakni makalah mengenai “ PERSPEKTIF PSIKOLOGI DALAM MEMAHAMI
PERKEMBANGAN”.
Pada kesempatan ini, kelompok kami
ingin mengucapkan terimaksih kepada setiap orang yang telah ikut berperan dalam menyelesaikan
makalah ini. Terimakasih kepada peserta kelompok yang telah memberikan waktu serta berbagai
ide-ide maupun pendapatnya masing-masing sehingga makalah mengenai “ PERSPEKTIF
PSIKOLOGI DALAM MEMAHAMI PERKEMBANGAN” dalam perkembangan peserta didik.
Adapun makalah mengenai “ PERSPEKTIF
PSIKOLOGI DALAM MEMAHAMI PERKEMBANGAN” ini disusun untuk memenuhi tugas dari
Matakuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK, dan kami menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan, baik dalam penulisan maupun pada pendapat dan hasil
daripada makalah Perspektif Psikologi dalam Memahami Perkembangan.
Untuk itu, kami sebagai kelompok 3
(tiga) mohon maaf jika ada kesalahan
pada penulisan makalah ini. Mudah-mudahan tulisan ini dapat bermanfaat
dalam meningkatkan hasil pendidikan dan meningkatkan Sumber Daya Manusia yang
berkualitas.
Kendari, 05 Maret 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pada dasarnya individu mempunyai
keinginan untuk memenuhi kebutuhan dan dalam memenuhi kebutuhannya individu
memerlukan perilaku-perilaku yang dinamis. Untuk mendapatkan perilaku yang
dinamis, individu perlu menyesuaikan dan menggunakan segala aspek yang ada
dalam dirinya. Apabila semua aspek dalam diri individu dapat berjalan dinamis,
individu tidak hanya dapat memenuhi kebutuhannya tetapi juga dapat
mengembangkan diri ke arah pengembangan pribadi.
Pengembangan pribadi yang dimaksud
adalah individu dapat menguasai kemampuan-kemampuan social secara umum seperti
keterampilan komunikasi yang efektif, sikap tenggang rasa, memberi dan menerima
toleran, mementingkan musyawarah untuk mencapai mufakat seiring dengan sikap
demokratis, memiliki rasa tanggung jawab social seiiring dengan kemandirian
yang kuat dan lain sebagainya.
Dalam Pendidikan pun dinamika
perilaku perlu diterapkan agar kegiatan bimbingan dan konseling kelompok bisa
berjalan dengan lancar, dinamis dan tujuan yang diingkan tercapai. Misalnya
dalam bimbingan dan konseling kelompok semua anggota dan konselor bersikap
pasif maka kegiatan tersebut tidak akan hidup dan tidak berjalan dengan lancar.
Begitu pula sebaliknya.
Mengkaji
pendidikan yang derima oleh individu, sangatlah terkait dengan keberadaan guru
sebagai staf pengajar. Selain itu guru juga merupakan salah satu factor penting
dalam penyelenggaraan pendidikan yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan
proses belajar mengajar di sekolah.
Melalui mata kuliah pendidikan peserta didik diajarkan
salah satunya untuk mempelajari masalah perspektif psikologi dalam memahami
perkembangan. Tanpa hal tersebut seorang guru mungkin tidak akan mampu
mengetahui keadaan setiap siswa yang diajarnya. Karena hal tersebutlah maka
dianggap penting untuk membahas materi
perspektif psikologi dalam memahami perkembangan demi keberhasilan seorang guru
dalam mengetahui keadaan jiwa atau mampu membaca perasaan atau kondisi siswa
melalui tingkah laku.
B. Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah
yang akan dibahas dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Apa
yang dimaksud dengan perkembangan?
2. Apa
yang dimaksud dengan psikologi?
3. Apa
saja Macam-macam perspektif psikologi dalam memahami perkembangan?
C. Tujuan
Penulisan
Berdasarkan rumusan
masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk
mengetahui pengertian dari perkembangan
2. Untuk
mengetahui pengertian psikologi
3. Untuk
mengetahui macam-macam perspektif dalam memahami perkembangan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
perkembangan
Perkembangan adalah perubahan yang dialami oleh individu atau
organisme menuju tingkat kedewasaan yang berlangsung secara sistematik
(Lefrancois,1975) progresif (witherington,1952) dan berkesinambungan
(Hurlock,1956) baik mengenai fisik dan psikis-nya.
Perkembangan merupakan suatu deretan perubahan-perubahan yang
tersusun dan berarti, yang berlangsung pada individu dalam jangka waktu
tertentu. Lebih menujuk pada kemajuan mental atau perkembangan rohani
yang melaju terus sampai akhir hayat.
Perkembangan merupakan proses yang sifatnya menyeluruh atau
holistik mencakup proses biologis – kognitif dan psikososial. Pandangan
tradisional terhadap perkembangan lebih ditekankan pada: Kematangan, pertumbuhan,
dan perubahan yang ekstrim selama masa bayi,anak – anak,dan remaja.
B.
Pengertian psikologi dan Pengertian Psikologi
Perkembangan
1.
Pengertian Psikologi
Psikologi berasal dari kata psyche (=
jiwa) dan logos (= ilmu) ; psikologi merupakan ilmu pengetahuan
yang tergabung dalam Psychological Sciences,yaitu ilmu yang
menyelidiki dan membahas tentang perbuatan dan tingkah laku manusia.
Artinya, dengan ilmu ini kita mampu mengetahui karakter seseorang yang dapat
kita lihat dari aspek fisiknya maupun perbuatan dan tingkah lakunya.
Psikologi memberikan
sumbangan terhadap pendidikan, karena subjek dan objek pendidikan adalah
manusia (individu). Psikologi memberikan wawasan bagaimana memahami perilaku
individu, proses pendidikan serta bagaimana membantu individu agar dapat
berkembang optimal.
Pengertian psikologi menurut Soedjono D, SH : ilmu
pengetahuan mengenai jiwa yang di peroleh secara sistematis dengan
metode-metode ilmiah yang memenuhi syarat-syaratnya seperti yang dimufakati
sarjana-sarjana psikologi pada zaman sekarang ini. sehingga
dapat kita simpulkan bahwa definisi konsep psikologi adalah gagasan-gagasan
mengenai sesuatu yang menyangkut tentang tingkah laku manusia dan lingkungan
sekitarnya melalui pengalaman-pengalaman.
2.
Pengertian Psikologi Perkembangan
ada beberapa ahli yang mengemukakan
pengertian pskologi perkembangan, yaitu:
· Linda L Daidoff (1991)
Psikologi
perkembangan adalah cabang psikologi yang mempelajari perubahan dan
perkembangan struktur jasmani, perilaku dan fungsi mental manusia yang dimulai
sejak terbentuknya makhluk itu melalui pembuahan hingga menjelang mati.
· M. Lenner (1976)
Psikologi
perkembangan sebagai pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaan
fungsi-fungsi psikologis sepanjang hidup (mempelajari bagaimana proses berpikir
pada anak-anak, memiliki persamaan dan perbedaan dan bagaimana kepribadian
seseorang berubah dan berkembangnya dari anak-anak, remaja sampai dewasa).
Dari beberapa definisi di atas dapat
kita simpulkan bahwa Perkembangan psikologi adalah suatu ilmu yang
mempelajari secara sistematis
perkembangan perilaku manusia secara ontogeny yaitu mempelajari struktur
jasmani, perilaku maupun fungsi mental manusia sepanjang rentang hidupnya dari
masa konsepsi hingga menjelang mati. Ilmu ini termasuk psikologi khusus yakni
psikologi yang mempelajari kekhususan dari pada tingkah laku individu.
C.
Perspektif psikologi dalam memahami
perkembangan
Perspektif psikologi dalam memahami perkembangan terbagi
atas 4 bagian yaitu:
1.
Perspektif kognitif
Perspektif kognitif dikemukakan oleh
Jean Peaget (1896-1980): perspektif kognitif adalah tingkat
kecerdasan,perkembangan bahasa, kreatif serta kemampuan berfikir kritis dan
keahlian menyelesaikan masalah.
Psikologi kognitif adalah ilmu
mengenai pemrosesan informasi. Bagaimana cara kita memperoleh informasi
mengenai dunia dan bagaimana pemerosesannya., bagaimana informasi itu disimpan
dan diproses oleh otak,bagaimana informasi itu disampaikan dengan struktur
penyusunan bahasa, dan proses-proses tersebut ditampilkan dengansebuah prilaku
yang dapat diamati dan juga yang tidak dapat diamati.
Perkembangan berdasarkan perspektif kognitif yaitu :
a. Schemata muncul ketika seseorang
memperoleh cara baru.
Schemata merupakan sebuah pemikiran
psikologis yang di usulkan sebagai bentuk representasi mental untuk pengetahuan
kompleks. Schemata mewakili prototype
pengetahuan (fenomena) yang telah di amati untuk menafsirkan dan mengatur
persepsi. Jadi, Schemata muncul ketika seseorang memperoleh cara baru berarti
ketika seseorang melihat suatu kejadian atau fenomena maka dengan sendirinya muncul
pengetahuan baru yang berkaitan dengan apa yang di lihatnya.
b. Kemampuan kognitif muncul dari
tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan.
Kemampuan kognitif berfokus pada
keterampilan berfikir, termasuk belajar, pemecahan masalah, rasional dan
mengingat. Perkembangan keterampilan kognitif berhubungan secara langsung
dengan perkembangan keterampilan lainnya, termasuk komunikasi, motorik, social,
emosi, dan keterampilan adaptif.
Aplikasi perspektif kognitif dalam
pendidikan yaitu :
a. Guru memahami kemampuan murid.
Setiap murid memiliki kemampuan
berbeda-beda karena itu seorang guru harus mampu memahami kemampuan setiap
muridnya, karena jika guru menyamakan kemampuan semua muridnya maka akan
memunculkan ketidakseimbangan pengetahuan atau pemahaman yang dimiliki oleh
murid-muridnya.
b. Guru memberikan pelajaran
berdasarkan kemampuan murid.
Seperti yang telah dijelaskan pada
poin a, guru harus mampu mengetahui kemampuan muriddan memberikan pelajaran
sesuai kemampuan muridnya.
c. Murid lebih cepat menangkap.
Murid akan cepat menangkap materi
pelajaran apabila seorang guru mampu menjelaskan materi dengan baik. Karena
itu, Seorang guru sebaiknya memiliki kemampuan khusus dalam mengajar agar
muridnya cepat mengerti dengan materi yang di ajarkannya.
Perbedaan perspektif kognitif dengan perspektif lain adalah
memberikan pengajaran sesuai dengan level peserta didik.
2.
Perspektif biologis
Perspektif biologis adalah paham
yang memandang bahwa perkembangan manusia terkait dengan perkembangan
biologisnya. Juga dikatakan bahwa perspektif biologis yaitu sebuah pendekatan
psikologi yang menekankan pada berbagai peristiwa yang berlangsung dalam tubuh
memengaruhi prilaku, perasaan dan pemikiran seseorang. Psikologi biologis
menjelaskan prilaku dalam hal neurologis, yaitu fisiologi dan struktur otak dan
bagaimana ini mempengaruhi prilaku.
Perkembangan berdasarkan perspektif biologis:
a. Umumnya digunakan untuk mengukur
perkembangan fisik
b. Standar merupakan hasil riset yang
berupa “rata-rata”
c. Ada standar yang diikuti
Aplikasi perspektif bilogis dalam
pendidikan ialah standar kompetensi yang
menjadi target peserta didik berdasarkan usia.
Perbedaan perspektif bilogis dengan
perspektif lainnya yaitu lebih menekankan kepada “ standar” yang menjadi
patokan perkembangan.
Teori dalam perspektif biologi yang
mempelajari perilaku genomik mempertimbangkan bagaimana gen mempengaruhi
perilaku. Sekarang genom manusia dipetakan, mungkin, suatu hari nanti kita akan
memahami lebih tepatnya bagaimana perilaku dipengaruhi oleh DNA. Faktor
biologis seperti kromosom, hormon dan otak semua memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap perilaku manusia, untuk jenis kelamin
misalnya, Pendekatan biologis berpendapat bahwa perilaku sebagian
diwariskan dan memiliki fungsi (atau evolusi) adaptif. Misalnya, dalam
minggu-minggu segera setelah kelahiran anak, tingkat testosteron pada ayah
hampir lebih dari 30 persen.
3.
Perspektif behaviourisme
Perspektif behaviorisme dikemukakan
oleh John Broades Watson: perspektif behaviourisme adalah paham yang sangat
percaya bahwa segala tingkah laku manusia adalah hasil dari pembelajaran.
Manusia dilahirkan dengan sejumlah reflex yang terbatas. Sedangkan belajar
adalah hasil dari pengkondisian reflek-reflek tersebut.
Perkembangan berdasarkan perspektif behaviourisme :
a. Hasil belajar terlihat dari
perubahan tingkah laku
b. Perubahan dapat diamati atau di ukur
c. Perkembangan terjadi (sebagian
besar) karena lingkungan
Aplikasi perspektif behaviourisme dalam pendidikan yaitu :
a. Guru memberi latihan
b. Berulang-ulang
c. Siswa berlatih karena latihan
berulang
Perbedaan perspektif behaviourisme
dengan perspektif lain adalah menekankan factor ekstern sebagai sumber perilaku
manusia.
Behaviorisme berbeda dengan
kebanyakan pendekatan lain karena mereka melihat orang (dan hewan) sebagai
dikendalikan oleh lingkungan mereka dan secara khusus bahwa kita adalah hasil
dari apa yang telah kita pelajari dari lingkungan kita. Behaviorisme berkaitan
dengan bagaimana faktor lingkungan (disebut rangsangan) mempengaruhi perilaku
yang dapat diamati (disebut respon). Pendekatan behavioris mengusulkan dua
proses utama dimana orang belajar dari lingkungan mereka:. Pengkondisian yaitu
klasik dan operant conditioning Pengkondisian klasik melibatkan pembelajaran
oleh asosiasi, dan pengkondisian operan melibatkan belajar dari konsekuensi
perilaku.
4.
Perspektif humanisme
Dikemukakan oleh Carl Ransom Roger
dan Abraham Maslow :perspektif humanisme adalah paham dimana kebutuhan,
kepentingan dan kepuasan manusia menjadi hal yang utama bahkan lebih utama.
Perkembangan di pandang dari perspektif humanism yaitu :
a. Memahami karakteristik masing-masing
individu
b. Kemampuan individu untuk menentukan
masa depan
c. Kemampuan individu untuk
menyelesaikan masalah
d. Kemampuan individu untuk menciptakan
kondisi yang dia inginkan
Aplikasi perspektif humanisme dalam pendidikan
a. pengajar harus memahami kemampuan
siswanya
b. tidak mem”bodoh” kan siswanya
c. menerima pendapat siswanya
d. mendorong siswanya mencapai prestasi
yang optimal
perbedaan perspektif humanisme
dengan perspektif lain adalah menekankan pilihan seseorang dalam menentukan
pengembangan potensi dirinya.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan merupakan suatu
deretan perubahan-perubahan yang tersusun dan berarti, yang berlangsung pada
individu dalam jangka waktu tertentu.Lebih menujuk pada kemajuan mental atau
perkembangan rohani yang melaju terus sampai akhir hayat. Definisi
konsep psikologi adalah gagasan-gagasan mengenai sesuatu yang menyangkut
tentang tingkah laku manusia dan lingkungan sekitarnya melalui
pengalaman-pengalaman. Perspektif psikologi dalam memahami perkembangan terbagi
atas 4 bagian yaitu, perspektif kognitif, perspektif biologis, perspektif
behaviorisme, dan perspektif humanism.
B. Saran
Diharapkan dengan makalah ini, mahasiswa
dapat menambah pengetahuannya mengenai perspektif psikologi dalam memahami
perkembangan dan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari terutama pada
saat proses belajar mengajar.
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
“PERSPEKTIF PSIKOLOGI DALAM MEMAHAMI PERKEMBANGAN”
OLEH :
KELOMPOK III (TIGA)
RAHMA SARI PUTRI
NURUL KARMILA
MUSTIKA KURNIASARI
LINDA PURNAMASARI
JAMIDA
RANI
LA RAMADAN
MUHLISA
MIRNA
FAJARUDIN NOR SYARIF
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014
Tidak ada referensi kah?
BalasHapusdaftar pustakanya mana ?
BalasHapusndak ada referensinya ?
BalasHapus